Sunday, February 24, 2013

Musim di Jepang

 
Tradisi dan budaya Jepang berkaitan erat dengan musim dan perubahan alam yang mengikutinya. Secara umum bisa digambarkan sebagai berikut:

Musim Semi
Terjadi pada bulan Maret, April dan Mei. Musim semi ditandai dengan munculnya kuncup bunga plum (ume), menyusul bunga persik (momo), dan mekarnya sakura pada akhir Maret. Pada musim ini terdapat tradisi Hanami, yaitu duduk sambil minum- minum menikmati keindahan bunga sakura. Inilah musim yang dinanti banyak orang, termasuk orang Jepang sekalipun.

Musim Panas (Natsu)
Terjadi pada bulan Juni, Juli, dan Agustus. Diawali dengan hujan (Tsuyu) yang hampir setiap hari turun pada Juni. Musim panas di Jepang sangat panas, suhu bisa mencapai 35 derajat celsius dengan kelembaban 80%. Jadi terasa sangat panas dan gerah.
Pada musim ini banyak orang Jepang yang terkena netchubya, jatuh sakit, bahkan meninggal karena suhu panas yang ekstrem. Dan pada musim ini juga kita dapat melihat aneka serangga keluar.

Musim Gugur (Aki)
Terjadi pada September, Oktober, dan November. Mereka mengadakan aneka kejuaraan olahraga pda bulan- bulan ini. Biasanya juga terjadi pergerakan lempengan bumi yang menyebabkan terjadinya gempa.


Musim Dingin (Fuyu)
Terjadi pada Desember, Januari, dan Februari. Ditandai dengan turunnya butiran salju pada awal Desember. Suhu mulai terjun bebas, dingin menusuk. Di Hokkaido suhu mencapai angka minus. Sementara di Tokyo dan sekitarnya suhu mencapai dua derajat celcius. Pada malam hari, pohon- pohon gundul yang dihiasi lampu warna warni terlihat sangat indah. Orang Jepang melewati musim dingin dengan mengunjungi onsen (pemandian air panas) yang tersebar di Jepang dan minum sake untuk mengusir dingin.

Republising, but this article from source

0 comments:

Post a Comment